Rabu, 19 Desember 2012

Kepala Sekolah SMA 9 KENDARI




First Kepseknya tuh Bpk. Jafar, S.Pd, M.Kom dalam kepemimpinannya meskipun hanya satu tahun, tetapi Beliau juga telah banyak berjasa dalam pembangunan Smanlan tercinta. Mulai dari perekrutan guru-guru, pengaturan ruangan-ruangan disekolah, penerimaan Siswa angkatan pertama di SMa negeri 9 Kendari hingga pendesaian baju khasnya SMAN 9 Kendari ini.dan 


Second big Boss_nya itu Bpk. Ld. H. Asyikin Azimu, S.Pd...Salah satu orang yang telah berjasa juga sejak tahun 2005-2008, b'coz pada eranya beliau, kinerja yang terjadi di Smanlan bisa dibilang ada peningkatan drastis...Misalnya saja, terbentuknya organisasi induk siswa yakni OSIS SMA Negeri 9 Kendari...pokono banyak perubahan, nanti pi kita cerita di halaman selanjutnya.


"The Big Boss" in Smanlan tahun 2008 is Bpk. Drs. Tryanto M.S,.M.Pd...sejak tahun lalu tepatnya tahun 2008, beliau resmi menjadi Kepsek Smanlan..."The Big Boss" yang terkenal dengan keramahan dan kelembutannya juga bertekad untuk menjadikan Smanlan sekolah yang unggul dan berprestasi...

Drs. Nengah Negara, M.Hum, M.Pil.H adalah kepalas sekolah yang menjabat saat ini. Beliau adalah orang yang bijaksana dan berhati lembut. Sejak ia menjadi kepala sekolah SMA 9 banyak mendapat juara tingkat daerah maupun Nasional

Meskipun baru berumur 8 tahun dengan dipimpin oleh 3 orang kepsek alias kepala sekolah, tapi smanlan akan berjuang hingga titik darah penghabisan... 

Sedikit ambil dari : http://sman9-kendari.blogspot.com/

Pengaruh Internet dan IT Bagi Siswa


Bagi siswa di Kudus, kalau mengaku anak gaul tapi tidak bisa pakai internet atau tidak paham tentang IT jelas tidak bisa dikatakan gaul. Di zaman era digital ini rasanya tidak ada salahnya apabila penggunaan teknologi internet dan penguasaan IT menjadi kriteria siswa sadar teknologi, cerdas dan gaul.

Gaul tidak hanya untuk orang yang gila mode pakaian, punya motor bagus dan sebagainya. Di era digital zaman sekarang, Gaul yang cerdas dan mendidik dewasa ini kudu harus bisa internet dan paham teknologi informasi. SIswa yang paham internet dan bisa mengoperasikan teknologi tentu bolehlah kalau dikatakan sebagai siswa gaul. kita tahu bahwanologi internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet, pertama Informasi untuk pengetahuan dan ilmu pengetahuan tentang pendidikan, kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani, sosial dan sebagainya. Kedua Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi.

Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu. Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia.


Teknologi Informasi
Di samping itu, siswa gaul juga mestinya sadar teknologi atau tau tentang TI. Teknologi informasi bagi siswa di sekolah merupakan penting. Siswa sekolah di Kudus mestinya sudah menjadi kebutuhan untuk tau akan teknologi informasi. Karena TI dapat bermanfaat yang banyak bagi peningkatan nilai dan menunjang hasil belajar mengajar siswa didik di sekolah.

Meskipun demikian, teknologi internet bak pisau bermata dua. Walaupun di satu sisi punya banyak dampak positifnya, tapi di sisi yang lain juga punya pengaruh efek negatifnya. Hal itu sangat tergantung dari pemakainya. Anggapan semakin banyaknya masyarakat yang cenderung menyalahgunakan kecangihan teknologi internet dengan melakukan akses situs-situs tertentu yang bernuansa pornografi, info kriminalitas, seks, serta gambar atau video tidak mendidik lainnya merupakan salah satu efek dari zaman globalisasi. 

Penggunaan internet dan TI dapat bermanfat bagi siswa dan bisa mencerdaskan manakala informasi yang dibaca atau diunduh adalah informasi yang penting, mendidik dan dapat meningkatkan wawasan. Banyak segi positif yang didapat dari teknologi itu. Misalnya, sekarang ini orang berbisnis dan menawarkan barang bisa melalui internet. Berkirim informasi dan surat-suratan juga bisa melalui email dan sebagainya. Untuk itu, bagi siswa, manfaatkanlah teknologi internet untuk menunjang belajar dan meningkatkan potensi diri. Semoga para siswa menjadi lebih maju dan tidak gagap teknologi (gaptek).
Sumber :http://ahsinema.blogspot.com

Benarkah Internet Sehat Bikin Hebat Guru dan Siswa?


gb

Dunia maya memang mengasyikkan. Tapi siapa sangka dalam dunia yang mengasyikkan itu ada srigala digital yang mengancam. Heboh konten vulgar berseliweran, dan malware (virus) jahat masuk dalam sistem komputer yang digunakan. Kita tak bisa langsung menyikapinya dengan hanya menyensor internet. Sebab dibutuhkan sebuah gerakan internet sehat agar kita nyaman berinternet. Kita pun mendapatkan manfaat dari internet yang diakses setiap hari. 
 
Pakar Internet Onno W. Purbo menuliskan di buku internet sehat, kita sering tidak menyadari bahwa di ujung komputer sebelah sana terdapat manusia yang memegang keyboard. Sayangnya manusia tetap manusia, mereka bukan malaikat. Manusia ada yang baik, tapi juga tidak kurang banyak yang mempunyai hati dan niat yang tidak baik. Tidak heran, jika banyak sekali kasus yang tidak baik di Internet, mulai dari pornografi (berbentuk foto atau video), kekerasan, perjudian, penipuan, bahkan yang tidak kalah marak belakangan ini adalah pencemaran nama baik hingga penculikan yang bisa berakhir dengan mengenaskan.

Untuk mampu mengatasi hal-hal di atas diperlukan internet sehat. Internet sehat bikin kebal pengguna internet dengan imunisasi. Caranya? Perbanyak konten positif, lakukan kampanye offline, dan imunisasi anak-anak kita tentang internet dengan pendidikan agama, dan pendidikan karakter yang berbudaya. Anak-anak harus memiliki budi pekerti yang baik, dan memahami ajaran agamanya dengan benar. 
 
Sekolah mempunyai peranan penting dalam turut mengkampanyekan internet sehat kepada para pelajar. Bila para pelajar dilibatkan, maka mereka sendiri yang akan mengawasi internet, dan dampaknya sangat positif untuk menjadikan diri mereka menjadi hebat. Kampanye internet sehatpun akan berjalan baik bila sudah dimulai dari sekolah dan juga keluarga.
 
Heboh konten vulgar yang bersileweran di dunia maya seringkali disikapi dengan rencana penyensoran oleh pemerintah. Meski begitu, tidak semua masyarakat internet (netter) setuju dengan rencana seperti itu. Sebab rencana seperti itu dinilai justru berpotensi mengancam kebebasan berekspresi, dan kreativitaspun terancam akan tersumbat. Konten vulgarpun akan tetap berkeliaran walaupun sudah diblokir. Mereka akan dengan mudah membuat lagi yang baru yang lebih keren dan interaktif. Diblokir satu akan muncul seribu.
 
Sebaiknya bukan sekedar sensor sana, sensor sini, blokir sana, blokir sini, atau merazia ponsel dan warnet. Tetapi mengupayakan gerakan imunisasi kepada para pengguna internet dengan konsep para pengguna internet (netter) dibuat kebal sehingga tidak mudah terkapar dampak negatif dari konten-konten vulgar berbau pornografi yang bersileweran di internet.
 
Upaya itu telah dilakukan oleh sebuah LSM yaitu ICT Watch yang bergerak di bidang pemberdayaan teknologi informasi (TI). Mereka berusaha agar citra internet di mata masyarakat menjadi baik, dan bukan justru sebaliknya. Internet Sehat digagas oleh ICT Watch (Donny BU, Onno W. Purbo, dkk) sejak tahun 2002, yang bertujuan mengenalkan dan menggiatkan penggunaan Internet yang aman, nyaman, dan bermanfaat bagi semua. Citra internet pun menjadi terangkat, dan orang tak alergi lagi dengan internet yang seolah-olah telah menjadi tempat berbuat mesum, dan tak bermoral. Ini jelas tidak baik buat anak-anak sekolah yang sedang memasuki tahap remaja menjadi dewasa. Mereka justru harus menjadi duta kampanye internet sehat yang sesungguhnya dengan bantuan guru hebat.
 
Seharusnya kita menyadari bahwa maraknya kasus pornografi saat ini, baik video mesum mirip artis, dan lain sebagainya membuat kita bersatu untuk melawan dan mengusir orang-orang jahat yang ada di dunia maya. Tanpa persatuan, kita tak mungkin melawan niat jahat orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu.
 
Kita tak bisa menjamin semua orang yang online di internet memiliki niat baik. Karakteristik internet sebagai media yang bebas, dan terbuka tentunya akan sulit membendung keberadaan konten-konten negatif. Perlu kerjasama yang saling terkait diantara kita. Baik dari mulai lingkungan keluarga sampai negara.
 
Dari semiliar lebih pengguna internet dunia (lebih dari 45 juta ada di Indonesia, dan lebih dari 35 juta diantaranya pengguna facebook), mustahil dapat menjamin seluruhnya memiliki niat baik. Bisa dipastikan tak sedikit dari mereka yang sengaja maupun tidak sengaja ikut menyuburkan keberadaan konten-konten negatif tersebut ke internet. Mereka menyusup melalui jalur email, milis, blog, dan lain-lain yang biasa disebut spam.
 
Dalam majalah Gen+ halaman 40, Mas Donny BU, salah seorang aktivis internet sehat mengungkapkan bahwa upaya filterisasi konten negatif bukanlah langkah solutif yang bisa menyembuhkan “penyakit” yang sebenarnya. Filterisasi bukanlah obat super manjur untuk memerangi pornografi di internet. Filterisasi hanyalah seperti obat ”parasetamol” belaka yang digunakan hanya untuk sekedar pereda gejala (panas) saja, tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit sesungguhnya. Nah Loh! Kaget khan???.

Menanggapi maraknya peredaran video porno mirip artis yang terjadi belakangan ini, mas Donny berpendapat bahwa “penyakit” sebenarnya dari fenomena tersebut adalah perilaku sebagian masyarakat Indonesia (khususnya pengguna internet) yang menggemari hal-hal yang justru ditabukan seperti mengorek privasi orang lain. Hal seperti itu tentunya sulit ditangani dengan tindakan menyaring konten karena cenderung tidak efektif dan berbiaya mahal.
 
Lebih baik dilakukan dengan upaya preventif. Sejak dini, anak-anak sekolahan harus diberi “imunisasi” tentang internet. Dengan demikian mereka akan bisa membangun antibody-nya (daya tahan tubuh) sendiri untuk melawan hal-hal yang bisa merugikan dirinya. Internet sehat harus dimulai dari yang terdekat, dan diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak. 

Sebagai seorang guru, penulis ingin anak-anak sekolahan melek ICT. Mereka tidak boleh ketinggalan, mereka bisa belajar banyak dari internet. Namun ada cerita yang cukup memilukan buat penulis. Ketika para siswa diberi tugas untuk mencari informasi tentang pelajaran IPA dan IPS di internet, penulis banyak mendengar keluhan dari anak-anak. Mereka tidak diperbolehkan berinternet oleh orang tuanya. Alasannya, orang tua mereka takut nantinya anaknya akan terjerumus ke dalam dampak negatif internet. Apalagi pada waktu itu sedang maraknya kasus pornografi, dan penculikan yang konon disebabkan oleh facebook, dan youtube. Pelajaran agama nampaknya kurang teraplikasikan.
 
Oleh karena itu, selain masalah agama dan budi pekerti, perlu juga disampaikan kepada mereka bahwa internet memiliki sisi positif dan negatif. Peran guru, orang tua, dan semua pihak sangat diperlukan agar mereka mampu berinternet secara sehat dan mendorong mereka menjadi orang hebat.
 
Harus ada kampanye internet sehat yang mendorong anak sekolahan menjadi hebat!. Para pengguna internet harus diberitahu cara untuk melakukan eksplorasi hal positif, dan menghindari hal negatifnya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, karena informasi bak mata air yang terus mengalir dari dataran tinggi ke tempat yang paling rendah. Selalu saja ada jalan bagi informasi apapun yang ada di internet untuk bisa sampai ke tangan para pengguna internet, cepat atau lambat.
 
Salah satu strategi yang harus dikampanyekan dalam internet sehat adalah dengan memperbanyak konten-konten positif. Para siswa, guru, dan orang tua harus mampu membuat konten-konten positif itu. Setidaknya mereka mampu untuk tidak terpengaruh masuk dalam konten-konten negatif. Dengan memperbanyak konten positif, maka konten negatif tersingkirkan.
 
Kita tentu telah tahu, segala sesuatu yang coba kita temukan melalui mesin pencari seperti Google, kita posting, update, sharing, ataupun tweeting akan tetap terekam di internet hingga kapanpun untuk kemudian dapat diakses oleh siapapun. Jika yang kita lakukan di internet berhubungan dengan konten/ materi negatif, maka hal tersebut akan menjadi ampas atau residu yang tak berguna dan cenderung merugikan.
 
Tengok saja warnet-warnet di sekeliling kita, sebagian besar pengunjungnya adalah anak sekolahan. Fenomena ini mencemaskan. Bagaimanapun internet itu bak pisau bermata dua, ada sisi positif dan negatifnya. Jika anak sekolahan dibiarkan mengeksplorasi sendiri, atau belajar dari teman sebaya, tanpa arahan guru (dan orang tua), mereka bisa terjerumus pada penggunaan internet secara negatif. Maraknya cyber bullying, konten pornografi yang melibatkan siswa, kasus penghinaan, pencemaran nama baik, penipuan, adalah beberapa contoh ekses negatif yang bisa disebutkan.
 
 Di sisi lain, jika digunakan secara benar, internet bisa memberi kemanfaatan yang besar. Internet menyediakan lautan informasi dalam bentuk buku, jurnal, artikel dan lain-lain dalam bentuk tulisan, maupun video, yang koleksinya melebihi perpustakaan konvensional manapun. Melalui internet, semua transaksi bisa dilakukan secara cepat, mudah, dan sekaligus murah. Oleh sebab itu, menjauhkan anak sekolahan dari internet karena takut terjebak ekses negatifnya adalah langkah yang kurang bijaksana. Itu sama saja dengan menutup rapat-rapat kesempatan anak sekolahan mendapatkan nilai-nilai positif dari internet.
Sumber :http://www.bekasikota.go.id

INTERNET UNTUK PENDIDIKAN BERKUALITAS


Perkembangan teknologi internet dewasa ini begitu pesat dan telah begitu memasyarakat, tidak hanya berlaku di kalangan dewasa namun juga di kalangan anak dan remaja termasuk siswa sekolah dasar. Pesatnya perkembangan tersebut juga diiringi dengan semakin meningkatknya pengguna Internet. Hebatnya lagi pengguna terbesar saat ini adalah para pelajar SLTP diikuti oleh pelajar SLTA dan kalangan mahasiswa justru menempati urutan ketiga. Bahkan saat ini mulai maraknya pelajar SD bermain Internet baik di rumah maupun di warung-warung Internet menjadi bukti bahwa teknologi internet sudah mulai merebak bagai virus.
Makin meratanya pengguna Internet di satu sisi memang sangat menggembirakan, di sisi lain meratanya pengguna Internet hingga sampai kepada pelajar SD juga mengancam kerusakan dan dekadensi moral para pelajar, karena Internet bagaikan pisau bermata dua. Ada manfaat positif yang yang bisa diambil di sisi lain Internet juga memiliki dampak negatif yang mengancam anak-anak. Sebagai bukti munculnya data dan fakta dikalangan pelajar, saat ini telah terjadi pergeseran orientasi penggunaan Internet yang sangat memprihatinkan. Sebagian besar (>75%) pelajar menggunakan internet hanya untuk bermain game online dan membuka situs jejaring social. Terlebih situs jejaring sosial yang terkenal saat ini (facebook) di dalamnya sudah menyertakan fasilitas chatting, dan games. Sudah barang tentu situs ini menjadi halaman favorit yang dikunjungi para pelajar tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.
Perkembangan teknologi internet sampai saat ini belum mempunyai formula jitu yang yang dapat berfungsi sebagai filter bagi para penggunanya. Justru dewasa ini teknologi internet semakin meradang menerjang, hal ini  jika tidak disiasati dengan cerdas maka melahirkan wabah penyakit yang begitu akut terhadap perkembangan peserta didik. Banyak contoh kongkrit yang membuat kita terperangah, betapa teknologi internet telah membawa dampak yang begitu serius.   Sebut saja, malas belajar gara-gara kecanduan game online, mengunggah situs-situs dewasa, bahkan tidak sedikit anak-anak yang menghilang dari keluarganya karena diajak oleh seseorang yang dikenal lewat jejaring sosial semacam facebook. Pada perkembangannya, jika tidak segera diatasi maka permasalahan-permasalahan yang disebabkan oleh kemajuan teknologi internet mungkin akan semakin menyeramkan.
Banyaknya dampak negatif dalam penggunaan teknologi Internet bukan berarti kita menjadi antipasti terhadap teknologi yang satu ini, melarang dan mengharamkan anak-anak menggunakan teknologi khususnya Internet bukanlah jalan keluar yang tepat. Yang perlu dilakukan adalah memberikan arahan dan juga sebuah ‘warning’ kepada mereka, dampingi mereka dan sampaikan hal-hal yang positif yang dapat diambil dari internet.
Dalam hal ini sekolah melalui guru merupakan salah satu pihak yang harus pro aktif mencari solusi dari setumpuk permasalahan di atas. Oleh karena itu, SDIT Islamia saat ini sudah mulai menyadarkan para guru untuk bermedia dan mampu menguasai teknologi internet sebagai modal awal mereka, selanjutnya mengarahkan serta membimbing siswanya bagaimana menggunakan internet yang sehat. Berbagai pelatihan ke arah pengenalan sampai penggunaan teknologi internet menjadi programprioritas dalam rangka meningkatkan kompetensi guru. Karena begitu ironis, sampai saat ini tidak sedikit guru dan orang tua yang belum mempunyai kesadaran bermedia serta tidak melek internet. Sementara siswanya sudah lebih jauh menguasai teknologi internet. Hal ini menjadi ruang bagi siswa untuk berselancar di dunia maya tanpa merasa diawasi hingga bermanuver kearah yang cenderung negative.
Setelah kompetensi tersebut dikuasai, lebih lanjut manajemen dan guru terus mencari formula untuk mengarahkan, membimbing serta merangsang siswa agar memanfaatkan teknologi internet secara positif. Banyak hal yang telah dan akandiprogramkan untuk mengarahkan, membimbing serta merangsang mereka untuk menggunakan internet secara sehat, diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Memanfaatkan situs jejaring sosial dalam hal ini facebook untuk berdiskusi dan membahas pelajaran dengan membuat grup. 
  2. Program guru nge-Blog ‘One Teacher One Blog’. Membekali guru dengan keterampilan menulis dan mengirimkan tulisan mereka ke dalam Blog (Situs Online).

  3. Mengarahkan siswa untuk mengirimkan hasil karyanya ke berbagai media cetak dalam ini ‘Blog’, atau memajang karyanya di media online seperti kompasiana. Progam yang akan diluncurkan adalah “One Student One Blog” (Satu siswa satu Blog).
  4. Ketika siswa sudah pandai menggunakan dan memanfaatkan blog, sekolah akan mengadakan sebuah kompetisi bagi siswa yang aktif dalam berkarya semisal menulis puisi, cerpen, jurnal, serta mengupload poto yang telah dipajang di situs jejaring sosial, blog serta media online lainnya oleh siswa. Hal ini penting dilakukan sebagai reward atas karya siswa, dengan harapan siswa akan semakin gigih untuk berkreatifitas serta menggunakan internet sehat.
  5. Pihak sekolah terbuka menerima masukan-masukan dari Bapak/ Ibu wali murid dengan menyiapkan alamat e-mail para guru, dan manajemen sekolah. Email Bapak/Ibu guru dan manajemen sekolah dicantumkan di website sekolah. 
Dan tentunya masih banyak cara untuk mengarahkan serta membimbing siswa supaya menjadi pengguna internet yang sehat. Setiap langkah-langkah tersebut, dalam hal ini kami pihak sekolah khususnya guru senanantiasa mempertimbangkan penanaman pendidikan akhlaq dan karakter kepada setiap siswa.
Beberapa solusi di atas, sangat mungkin bisa menjadi filter sisi negatif internet.
Namun, akan lebih kuat lagi jika ditambah adanya daya dukung yang kuat dari orang tua di rumah. Untuk itu maka dalam hal ini semua elemen harus mempunyai sensitifitas untuk bersinergis dengan membuat program yang konsisten dan berkelanjutan dalam menanggapiberbagai permasalahan yang disebabkan oleh pengaruh teknologi internet. Mari berinternet sehat untuk pendidikan berkualitas. 
Sumber :http://mrwahid.wordpress.com/

Postingan Lebih Baru Beranda

Total Tayangan Halaman

Bagaimana Pendapat Anda Tentang Blog Saya ???

Diberdayakan oleh Blogger.